Jumat, 08 Juni 2012

Clekit

Hmm.. susah benar ya kalau seminaris, frater, romo, bruder (khususnya biarawan deh..) itu dekat ama cewek, apalagi ceweknya cantik, supel, pinter, rajin, lebih-lebih ngebet terus (nempel) pada biarawan kesayangannya. Susah deh kalau begini... mau nolak ntar dikatain,"Ihh.. gimana sih orang ini, masak ama cewek cantik kayak itu (aku, ia ,.. ) gak mau, apa ia gay ya?" Waduh bisa gawat kalau frater atau romo dikatakan gay. Seharusnya frater dengan romo kan begitu, harus menolak godaan.
Oh ya... saya ingat hal yang menarik yang pernah saya alami, hal ini muncul dengan tiba-tiba dalam diri saya.
Desember 2011, acara YCCB (Youth Camping Character Building Camp) di Jedong (rumah retret). Sik-asik dapat banyak kenalan baru sana-sini, uihh... gak hanya cowoknya aja yang keren-keren, tapi ceweknya juga mantep punya. Mata ini pun langsung melakukan klasifikasi mana yang menjadi standart atau kriteria diri ini.
Meskipun saya, pada saat itu masih seminaris, saya nggak bisa memungkiri bahwa saya menyukai cewek-cewek cantik, akan tetapi kalau disarankan untuk pacaran,... hmmm... ogak ahh..
Acara pun berlangsung dengan meriahnya. Coz.. aku yang ingin menjadi yang pertama dan tak mau kalah dengan yang lain berusaha sekeras mungkin untuk bertanya disetiap sesion (meskipun udah tau jawabannya), maju dan sengaja membuat kesalahan saat permainan agar segalanya bisa asik.
Di tengah-tengah acara tersebut cari siblings pun nggak mau ketinggalan. Eh... ada yang mening tuh... kalau gak salah yang menjadi incaran bernama Irene... memang 3 tahun lebih muda daripada saya tapi boleh juga...
PKDT ok... tapi sayangnya, hmmm... diriku adalah semianris so... meskipun udah dekat... harus ada detouchment sehingga gak terlalu tertarik dengan yang gitu-gituan takut ntar panggilan melar..
Susah juga sih... setelah PDKT mati-matian dan hampir aja mau nembak dia... aku ingat bahwa
"Aku ini adalah hamba Tuhan yang ingin menanggapi panggilan Kristus."
Bukannya...
"Ambilah Maria sebagai isterimu." itu kan untuk St. Yusuf, bukan saya.

Aduh...
memang, kalau sudah PDKT dan berhasil, mau menjauh itu susah... masih ada rasa nemplok... tapi saya selalu berusaha untuk menjauhi dia. Memang, pada saat itu ada banyak sekali alat musik, meskipun belum mahir dalam memainkan saya tergolong dalam kelas "serba bisa", nah... ketika saat itu datang, si dia itu datang dan tanya..
"Mas... sebenarnya yang tidak sampean bisa itu apa toh? kok semua lat musik di sini, terus acara-acara di sini bisa diikuti dan dimainkan dengan baik?''
Jawabku simple aja, berdasar pada pemahaman saya akan pentingnya keperjakaan (sebagai orang tertahbis..ntar,,)
"Yo, akeh sih... tapi yng paling tidak bisa adalah...
METENGI CAH ATAU WONG WEDOK, aku pengen dadi romo, itu saja."

Refleksi:
Tentunya dalam setiap hidup kita, seringkali jika sudah terpanggil kita sering mencari sensasi, nah sensasi inilah yang terkadang salah untuk dilakukan...
Tentunya dalam doa Bapa kami, kita berdoa supaya kita dijauhkan dari yang jahat...
e.... malah kita sendiri yang mendekat...
Tuhan telah menolong kita agar jauh dari yang jahat, tapi kita sendiri yang tidak hanya masuk, melainkan terjun bebas....
Tuhan... juahkan kami dalam percobaan, tetapi dekatkan saya dengan mbak Dian...
ehhhh... susah deh...
Hmmm.... hanya sedikit yang dapat saya tulis hari ini, semoga ini semua bisa berguna bagi anda sekalian.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
AMIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar